Fakta Menarik Predator Kecil Anjing Liar Afrika

Fakta Menarik Predator Kecil Anjing Liar Afrika

Fakta Menarik Predator Kecil Anjing Liar Afrika – Jika kamu pernah mendengar predator asal Afrika yang bernama African Wild Dogs atau anjing liar afrika. Nama satwa yang satu ini memang tidak sepopuler singa, hiena, buaya nil, macan tutul atau cheetah. Ukuran anjing liar Afrika tidak sebesar para pesaingnya, yaitu panjang tubuh sekitar 70-140 cm dan bobot sekitar 18-31 kg. Akan tetapi anjing liar Afrika tetap bisa eksis dan terus bersaing dengan predator lain di alam liar Afrika. Tidak hanya itu memiliki sejumlah fakta unik yang tentunya membuat mereka berbeda dengan predator-predator lain yang ada di Afrika.

1. Memiliki Banyak Nama dan Julukan yang Berbeda

Nama African Wild Dogs mereka dapatkan lewat sebutan bahasa Inggris mereka agar lebih di kenali. Akan tetapi sebenanrnya mereka juga memiliki nama lain yang sebagian besar berasal dari Bahasa Inggris. Kemudian anjing liar Afrika juga di sebut dengan nama African hunting dogs, cape hunting dogs, painted dogs dan painted wolves. Meskipun nama African wild dogs levig populer untuk mereka, ternyata sebutan painted wolves lebih banyak di gunakan oleh organisasi-organisasi resmi untuk menyebut satwa yang satu ini.

2. Habitat, Bentuk Tubuh dan Corak Bulu yang Istimewa

Dahulu anjing liar Afrika bisa di jumpai di hampir semua titik di Afrika. Akan tetapi kini mereka tersebar hanya di sekitaran pesisir timur pantai Afrika dan beberapa titik di Afrika bagian tengah dan selatan, seperti Chad, Namibia dan Botswana. Ukuran anjing liar Afrika termasuk kecil dengan panjang tubuh sekitar 70-140 cm dan bobot sekitar 18-31 kg. Keistimewaan dari anjing ini, tentunya ada pada corak bulu yang merupakan campuran dari warna merah, cokelat, kuning, hitam dan putih. Tidak ada satupun anjing liar Afrika yang memiliki motif bulu yang sama. Artinya bulu pada mereka mirip seperti corak bulu harimau dan macan tutul serta sidik jari manusia.

Baca Juga : Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan Hewan Buas

3. Sistem Kelompok yang Sangat Peduli Sesama

Sistem kelompok pada anjing liar Afrika benar-benar berbeda dengan predator yang hidup berkelompok lain di Afrika. Dalam kelompok mereka hampir tidak ada hierarki sama sekali. Kelompok mereka memang hanya memiliki 1 pasangan yang berugas melahirkan anak. tetapi di luar itu kedudukan tiap individu anjing liar Afrika tetap setara. Ikatan yang di bangun oleh anjing liar Afrika dilakukan lewat berbagai permainan serta interaksi yang biasanya menggunakan sentuhan, suara, dan gestur tubuh. Selain itu, pembagian tugas mereka juga sangat merata. Seluruh anjing dewasa dalam kelompok turut bertanggung jawab untuk mengurusi anak-anak ketika beberapa ekor pergi berburu. Sisanya akan tinggal di sarang sambil terus waspada akan ancaman yang bisa saja datang kapanpun.

4. Salah Satu Predator, dengan Persentase Keberhasilan Berburu Terbaik di Dunia

Fakta mengejutkan lain dari kontestasi predator di benua Afrika adalah kebanyakan predator di sana memiliki persante keberhasilan berburu yang rendah. Bahkan singa yang di katakan sebagai raja hujan pun janya menorehkan persentase sebesar 25 persen keberhasilan berburu terbaik di dunia. Berkat kemampuan koordinasi yang sangat baik dari kelompok anjing liar afrika. Mereka menorehkan persentase keberhasilan berburu yang sangat tinggi, Yaitu sekitar 85% yang mengejutkannya lagi mereka bahkan mampu berburu hewan yang lebih besar 10x lipat dari ukuran mereka.

5. Anak-Anak yang Sudah Bisa Memakan Makanan Padat adalah yang Pertama Merasakan Hasil Buruan

Jika pada kelompok singa, pejantang dominannya akan selalu menjadi yang pertama menikmati hasil buruan, lalu hiena akan mengutamakan betina dominan dan betina lain untuk menikmati bagian terbaiknya. Berbeda dengan kelompok hewan tersebut kebiasaan mendahulukan pemimpin tidak di lakukan oleh anjing liar afrika. Anak-anak yang sudah bisa makan makanan padat akan di dahulukan menikmati hasil buruan.

 

Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan Hewan Buas

Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan Hewan Buas

Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan Hewan Buas – Bayangkan, apa yang harus kamu lakukan ketika tiba-tiba bertemu dengan hewan buas. Secara naluriah kita pasti akan berusaha menghindari. Ternyata, lari sekencang-kencangnya tidak menjamin seseorang selamat dari predator seperti beruang, singa atau amukan kerbau liar yang sejatinya bukan pemangsa. Bentuk fisik manusia yang tidak menguntungkan saat berhadapan dengan hewan liar. Namun kita dikaruniai otak yang mampu memikirkan cara untuk bertahan hidup. Setiap binatang buas terbukti memiliki titik lemah.

1. Singa

Seekor singa berisiko menerkam atau mencekik manusia hingga tewas. Ketika dia merasa ada bahaya didekatnya. Saat berhada[an dengan karnivora tersebut, kamu harus menjaga agar mata tetap bertatapan dengan biantang tersebut dan jangan lepaskan pandangan kamu. Muncurlah secara perlahan-lahan jangan membalikkan punggung dan jangan lari. Singa biasanya akan mencoba menggertak sebelum menyerang. Saat itu bentangkan tangan kamu selebar-lebarnya agat mereka merasa kita memiliki tubuh lebih beas dan buatlah suara gaduh. Hal ini akan membuat hewan buas itu berpikir dua kali sebelum menyerang dan memilih untuk lari.

2. Macan Tutul

Berbeda dengan Singa. Jika kamu menatap mata macan tutul, hewan buas ini malah akan menganggapnya sebagai tantangan. Jadi jangan pernah tatap matanya. Buatlah diri kamu berdiri tegap dan terlihat besar serta jangan lupa untuk membuat gaduh. Nah, Macan tutul lebih memilih untuk mencekik mangsanya hingga tewas dalam diam. Mereka khawatir jika mengeluarkan suata, predator lain akan mencuri buruannya.

Baca Juga : Tips Menghangatkan Badan Ketika Pergi Camping

3. Gajah

Saat merasa terancam, biasanya gajah akan menyerang lawannya dengan menggunakan gading atau menginjaknya hingga tidak bernyawa. Saat berhadapan dengan gajah yang sedang marah, cobalah untuk berdiri tegak dan terlihat berani. Nah, Gajah akan mengepakkan telinga dengan agresif dan meniup belalainya. Saat itu jangan bergerak. Hewan itu akan menggertak sekali dua kali. Buatlah diri kamu terlihat besar, baut syara gaduh dan berdiri bertolak belakang dengan arah hembusan angin, agar mereka tidak bisa mencium bau kamu.

4. Kerbau Liar

Hampir tidak ada kesempatan untuk selamat dari amukan kerbau liar. Jika kamu tidak cepat-cepat lari dan memanjat pohon. Hewan tersebut dapat berlari dengan sangat cepat dan memiliki tanduk yang tajam serta keras. Jadi panjatlah pohon untuk menghindari serudukannya.

5. Kuda Nil

Hewan yang satu ini memiliki rahang dan gigi yang sangat besar. Bahkan bisa melahap kepala orang dewasa. Saat berhadapan dengan kuda nil, lebih baik langsung mencari tempat berlindung atau memanjat pohon. Jika tidak, kesempatan kamu untuk selamat sangat tipis sekali, karena predator ini dapat ber;aro dengan kecepatan 30 mil per jam.

6. Anjing Liar Afrika Versus Anjing Domestik

Anjing Liar Afrika tidak bisa dijadikan sahabat manusia. Hewan buas itu tidak akan kenal ampun terhadap mangsanya. Nah, Anjing Liar Afrika biasanya tidak tertarik dengan manusia. Namun jika berhadapan dengan binatang liar ini. Berdoalah agar dia tidak menyadari keberadaan kamu. Anjing ini sangat cepat dan tidak bisa diintimidasi. Lain halnya jika yang kamu hadapi adalah anjing domestik, kamu justru harus berdiri tegak dan bersikap melawan. Berteriaklah sekuat mungkin, tapi hindari tatap mata. Jaga punggung kamu agar tidak menyentuh tanah. Jika terjatuh berdiri kembali dan selalu jaga posisi kamu lebih tinggi dari hewan tersebut.