Cara Mengatasi Hipotermia dan Kenali Gejalanya
Cara Mengatasi Hipotermia dan Kenali Gejalanya – Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh turun di bawah suhu normal. Hal ini bisa terjadi akibat terpapar suhu yang sangat dingin, berkeringat berlebihan atau karena kehilangan cairan dan elektrolit. Penyebab hipotermia bagi penderitanya adalah merasakan gelisah, kebingungan hingga mengalami koma dan kematian. Maka kondisi ini perlu perhatian medis profesional segara untuk mengetahui lebih lengkapnya.
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh mengalami penurunan secara drastis hingga di bawah 35 derajat celcius. Di mana suhu normal tubuh manusia adalah sekitar 36-37 derajat celcius. Umumnya terjadi saat tubuh terpapar suhu sangat rendah. Pada kondisi tersebut tubuh sudah tidak sanggup mengembalikan suhu normalnya. Karena suhu-suhu internal (suhu organ tubuh) sudah mengalami penurunan terlalu cepat.
Hipotermia adalah kondisi yang perlu di tangani dengan segera. Karena rendahnya suhu tubuh dapat menyebabkan jantung, sistem saraf, serta organ lainnya tidak dapat bekerja dengan baik bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Cara Mengatasi Hipotermia
Penangan hipotermia tergantung pada tingkat keparahan kondisi pasien. Namun beberapa langkah pertolongan pertama pada hipotermia adalah sebagai berikut:
- Menangani penderita secara lembut dan seperlunya. Batasi pergerakan serta jangan memijat pasien secara berlebihan karena bisa menyebabkan henti jantung.
- Memastikan pasien dalam kodnisi kering. Apabila pakaiannya dalam keadaan basah. Usahakan segera melepaskannya agar suhu tubuh tidak semakin menurun.
- Memindahkan pasien ke tempat lebih hangat. Jika sulit memindahkannya, kamu perlu melindungi pasien dari udara dingin sebisa mungkin dan pertahankan posisi tubuh pasien tetap terlentang.
- Memberikan tambahan rasa hangat, berikan rasa hangat pada pasien menggunakan selimut tebal atau mengompresnya dengan botol berisi air hangat di bagian leher, ketiak, dada atau pangkal paha. Hindari mengompres kaki dan tangan karena akan memaksa darah dingin mengalir ke otak, jantung dan paru-paru. Akibatnya suhu inti tubuh kembali menurun drastis.
- Berikan minuman hangat apabila pasien masih dalam keadaan sadar. Cara ini akan membantu mengembalikan panas tubuh yang hilang.
- Memberikan CPR atau resusitasi jantung paru apabila pasien mengalami henti jantung atau henti napas
Cara Mencegah Hipotermia
Pencegahan hipotermia bisa di lakukan dari menjaga tubuh tetap kering, mengenakan pakaian tebal hingga mengonsumsi makanan hangat. Beberapa cara mencegah hipotermia diantaranya sebagai berikut:
- Menjaga tubuh tetap kering.
- Mengenakan pakian tebal dan pendukungnya, seperti syal atau topi saat beraktivitas di luar rumah ketika cuaca dingin.
- Menghindari aktivitas fisik yang berat saat suhu sedang sangat dingin.
- Mengonsumsi makanan dan minuman hangat.
Faktor Risiko Hipotermia
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipotermia adalah sebagai berikut:
- Usia, bayi dan lansia memiliki risiko lebih tinggi karena hipotermia karena kemampuannya dalam mengatur suhu tubuh tidak cukup baik.
- Pengunaan alkohol dan narkoba, kedua hal tersebut dapat menyebabkan gangguan kemampuan tubuh dalam menanggapi rasa dingin, sehingga terkadang membuat penggunanya tidak sadar bahwa telah berada di cuaca dingin dalam waktu yang lama.
- Menderita penyakit mental atau demensia, kondisi tersebut menyebabkan penderitanya memiliki risiko lebih besar untuk terkena hipotermua karena sering kali tidak menyadari situasi yang sedang di alami.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, sejumlah obat seperti sedatif, antidepresan dan antipsikotik berisiko memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengendalikan suhu.
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti dehidrasi, sepsis, diabetes, stroke, kekurangan gizi, penyakit parkinson atau hipotiroidisme.
- Tinggal di daerah dengan suhu rendah